Sajak-Sajak Cinta
dengan tangan terketar kuketuk dukamu
dengan dada berdebar kulamar cintamu
Bunga Cinta
kami duduk berdua
di warung terbuka itu
kami tidak berkata apa-apa
hanya membiarkan sepi
menjadi lebih sepi
sambil menunggu
air yang dipesan
entah berapa lama
tiba-tiba
muncullah pelayan itu
meletakkan di atas meja
segelas cinta
dan dua batang straw.
kami pun berpandangan
bunga cinta sudah bermula.
1976
Kaukirimkan
kau kirimkan padaku
sepucuk surat
tapi yang kubaca adalah
:suaramu!
kau kirimkan padaku
sebuah mimpi
tapi yang kutatap adalah
:wajahmu!
kau hidangkan padaku
segelas air
tapi yang kuhirup adalah
:cinta-MU!
1979
Waktu buku itu
waktu buku itu kubuka
kubaca berpuluh-puluh namamu
kau pun tiba-tiba melompat
dari halaman itu
"hai," tegurmu dengan ekor mata
aku pun terkejut
sejak tadi aku masih
membaca halaman satu.
1980
Aku ini sudah tua
aku ini sudah tua
sudah sepatutnya
tidak lagi bercinta
tapi celaka
cinta tidak mengenal usia
makin kuhirup sisa kehidupan
makin dahaga aku
akan cinta-Mu!
1992
dengan dada berdebar kulamar cintamu
Bunga Cinta
kami duduk berdua
di warung terbuka itu
kami tidak berkata apa-apa
hanya membiarkan sepi
menjadi lebih sepi
sambil menunggu
air yang dipesan
entah berapa lama
tiba-tiba
muncullah pelayan itu
meletakkan di atas meja
segelas cinta
dan dua batang straw.
kami pun berpandangan
bunga cinta sudah bermula.
1976
Kaukirimkan
kau kirimkan padaku
sepucuk surat
tapi yang kubaca adalah
:suaramu!
kau kirimkan padaku
sebuah mimpi
tapi yang kutatap adalah
:wajahmu!
kau hidangkan padaku
segelas air
tapi yang kuhirup adalah
:cinta-MU!
1979
Waktu buku itu
waktu buku itu kubuka
kubaca berpuluh-puluh namamu
kau pun tiba-tiba melompat
dari halaman itu
"hai," tegurmu dengan ekor mata
aku pun terkejut
sejak tadi aku masih
membaca halaman satu.
1980
Aku ini sudah tua
aku ini sudah tua
sudah sepatutnya
tidak lagi bercinta
tapi celaka
cinta tidak mengenal usia
makin kuhirup sisa kehidupan
makin dahaga aku
akan cinta-Mu!
1992