Wednesday, June 07, 2006

Madinah

Membaca sajak Darma, saya juga teringat beberapa buah sajak saya tentang Madinah yang masih ada dalam simpanan. Satu daripadanya saya peturunkan di bawah:

Madinah

udara gementar, bumi pun tunduk diam
waktu kumandang azan menembus cakrawala
dengan buku catatan di tangan
beribu malaikat melintas depan kita.

pintu langit sudah terbuka
siang pun menepi, memberi ruang pada malam
namun aku masih di luar dengan doa yang belum kuhafal.

wahai nabiku,
ada jarak memisahkan kita, meski kita sudah berdekatan.

Wan A. Rafar
Masjid Nabawi, 1982.
(Dewan Budaya, Februari 1986)

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

sajak tuan sangat mengkagumkan. Mohon diberi tunjuk ajar.

6:13 PM  
Blogger Unknown said...

Halo.
Kami adalah Perusahaan Pemberi Pinjaman, kami menawarkan pinjaman ke seluruh dunia untuk mengeposkan Situs Detail Perusahaan kami untuk mereka yang mendapatkan pinjaman dari Perusahaan Kami.
KAMI MENAWARKAN pinjaman @ 2% suku bunga untuk PURPOSES bisnis dan pribadi.APPLY sekarang dengan:
Nama:
Jumlah yang dibutuhkan:
Lamanya:
Negara:
objektif:
Nomor ponsel:
kirimkan surat kepada kami di: christloanfunds@gmail.com

6:00 AM  

Post a Comment

<< Home